TATA TERTIB

Tata Tertib Praktek Herbalis

Berdasarkan  SK Menteri Kesehatan RI No: 1076 / Menkes / SK / VII / 2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional, maka dalam melaksanakan praktek pengobatan Thibbun Nabawi para Herbalis wajib mentaati  tata tertib sebagai berikut  :
1.   Berpegang teguh pada syariat Islam serta berkeyakinan penuh bahwa
       Allah-lah dzat yang maha memberi kesembuhan.
2.   Melakukan bekam berpedoman pada SOP bekam .
3.   Praktek Herbalis harus memiliki STPT atau SIPT.
4.   Praktek  Herbalis harus menyediakan :
a)    Ruang kerja dengan ukuran minimal 2 x 2,50 m2.
b)    Ruang tunggu
c)    Papan nama Herbalis dengan mencantumkan surat terdaftar/ surat
        ijin pengobat tradisional, serta luas maksimal papan 1 x 1,5 m2.
d)    Kamar kecil yang terpisah dari ruang pengobatan.
e)    Penerangan yang baik sehingga dapat membedakan warna dengan
        jelas.
f)     Sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan hygiene dan
        sanitasi.
g)    Ramuan / obat tradisional yang memenuhi persyaratan.
h)    Pencatatan sesuai kebutuhan.
5.   Praktek Herbalis harus memberikan informasi yang jelas dan tepat kepada
       pasien tentang tindakan pengobatan yang akan dilakukannya.
6.   Semua tindakan Praktek Herbalis yang akan dilakukan terhadap pasien
        mendapat persetujuan ( lisan / tertulis ) dari pasien dan / atau
       keluarganya.
7.   Praktek Herbalis dilarang menggunakan peralatan kedokteran dan
       penunjang diagnostik kedokteran.
8.   Praktek Herbalis dapat memberikan :
a)    Obat Herbal yang diproduksi oleh industri obat tradisional (pabrikan)
       yang sudah terdaftar serta memiliki nomor pendaftaran.
b)    Obat  Herbal racikan.
9.   Praktek Herbalis dalam memberikan pelayanan wajib membuat catatan
       status pasien.
10.   Praktek Herbalis dilarang memberikan dan / atau menggunakan obat
         kimia, obat keras, narkotika dan psikotropika serta bahan berbahaya.
11.   Praktek Herbalis dilarang menggunakan obat tradisional yang diproduksi
         oleh industri obat tradisional (pabrikan) yang tidak terdaftar dan obat
         tradisional racikan yang bahan bakunya tidak memenuhi persyaratan
         kesehatan.
12.   Praktek Herbalis wajib melaporkan kegiatannya tiap 4 (empat) bulan
         sekali kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
13.   Laporan tersebut meliputi jumlah dan jenis kelamin pasien, jenis
         penyakit, metode dan cara pengobatannya.
14.   Praktek Herbalis dilarang mempromosikan diri secara berlebihan dan
         memberikan informasi yang menyesatkan. antara lain meliputi :
a)  Penggunaan gelar–gelar tanpa melalui jenjang pendidikan dari sarana
      pendidikan yang terakreditasi;
b)  Menginformasikan bahwa pengobatan tersebut dapat menyembuhkan
      semua penyakit;
c)  Menginformasikan telah memiliki surat terdaftar / surat izin sebagai
      pengobat tradisional yang pada kenyataannya tidak dimilikinya.
15.   Setiap Praktek Herbalis harus mengikuti pendidikan, pelatihan atau
         kursus untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan keilmuan.
 
 
Tulungagung  29 Mei  2012
Tertanda
Ketua  IHT  Tulungagung
dr.  AGUS  SUCIPTO.
NPA : 001.104.12

SOP BEKAM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BEKAM

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

1.  ADAB BERBEKAM

Pengobatan adalah keterampilan yang penuh dengan kebaikan, oleh karena itu setiap penterapi atau pengobat bekam harus menunjukkan sikap yang baik dalam melakukan/membantu saudaranya yang membutuhkan pertolongannya. Pada dasarnya ada 3 prinsip yang harus dimiliki oleh setiap tenaga medis/kesehatan, diantaranya :

  1. Baik hati dan tidak mencari kekayaan pribadi
  2. Tulus dan ikhlas dalam menolong
  3. Mempunya keberani dan keyakinan yang tinggi

Rasulullah SAW bersabda :

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik” (HR.Ahmad).

Nabi kita Muhammad SAW adalah suri tauladan yang terbaik yang harus kita jadikan sebagai pedoman kita dalam berprilaku, bersikap dan bertindak. Oleh kerenanya yang dilakukan oleh seorang pengobat bekam adalah mengidupkan sunnah Rasulullah SAW dibidang pengobatan, maka adab atau sikap seorang pembekam harus :

  1. Niat karena Allah dan ikut Sunnah Rasullah SAW.
  2. Ikhlas membantu atas dasar persaudaraan
  3. Hendaknya dalam keadaan berwudhu
  4. Ramah dan bersahabat
  5. Berdialog dan sampaikan pesan-pesan hikmah kepada pasien
  • Niatkan menjalankan sunnah
  • Berdo’a dan mohon kesembuhan pada Allah
  • dll
  1. Bentengi diri Do’a – do’a dan dengan Ayat-ayat Allah
  • Baca Taawwuz dan basmallah
  • Baca Ayat-ayat Allah seperti yang termaktup dalam zikir masyur dari Rasulullah
  1. Berpakaian rapih dan bersih
  2. Tawakal pada Allah

2.  Manfaat/Kegunaan Berbekam

Ilmu pengobatan warisan Nabi atau “Pengobatan Wahyu” yang mempunyai ke ampuhan luar biasa dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit, fakta telah membuktikan dan dirasakan oleh jutan orang keampuhannya, meskipun belum banyak penelitian tentang effektifitas dan mekanisme bekam terhadap kesembuhan seseorang.

Rasulullah SAW telah menekankan betapa banyak manfaat dari Bekam yang merupakan cara pengobatan paling utama, karena metode ini bersumber dari yang menciptakan manusia sebagaimana firmannya :

“Dan apabila Aku sakit Allah lah yang menyembuhkannya” ( Q.S. Asy-Syu’aro : 80).

Dari Anas Ra. Rasulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya ketika Allah Taala mencipta penyakit, Allah juga mencipta obatnya maka berobatlah.”(HR.Ahmad)

Dalam Hadist Bukhari dan Muslim (X/113) dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Setiap kali Allah menurunkan penyakit pasti Allah menurunkan obatnya”

Adapun manfaat bekam sebagaiman sabda Rasulullah SAW dan hasil penelitian dari para dokter atas manfaat bekam, sebagai berikut :

  1. Oleh tirmidzi dalam kitab Sunan no.2053, Ibnu Maja no.3478, dan Hakim IV/212

“Hendaklah kalian berbekam pada tengah qomahduah karena dapat meneyempuhkan 72 Penyakit”.

  1. Bekam meningkatkan kecerdasan, memperkuat ingatan dan menambah daya hafal bagi para penghafal
  2. diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:

“Sebaik perubatan ialah dengan berbekam : ia dapat membuang darah kotor, mencerahkan mata, meringankan tubuh..”

  1. Imam At-Thabroni bahwa Nabi Muhammad SAW :

‘Alaikum bil-hijamah fii jaujati-l-qomahdu-wati fa’innahu dawaa’un-mina-st-nataini wa sab’iin daa’a.

  1. “Hendaklah kalian semua melakukan pengobatan dengan bekam ditengah tengkuk, karena sesungguhnya hal itu merupakan obat dari tujuh puluh dua penyakit”.
  2. Prof. DR.Dr. Canteil seorang dokter berkebangsaan Prancis memuji efektivitas Bekam, beliau menemukan bahwa kemampuan darah putih untuk memproduksi interferon
    bertambah 10 kali lipat setelah melakukan tindakkan bekam dibanding kemampuannya untuk memproduksi interferon dalam darah bagi orang yang tidak melakukan bekam.

Interferon adalah merupakan zat protein yang diproduksi sel darah putih, Ia memiliki reaksi yang kuat terhadap virus-virus yang menyerang tubuh. Zat Interferon ini biasanya digunakan dalam bentuk sintesis untuk menterapi sakit hepatitis virus dan penyakit AIDS. Dengan kata lain bertambahnya interferon berarti bertambahnya kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dan infeksi.

Dr. Kawa Kurwawa seorang dokter dari Jepang telah mengkonsentrasikan penuh dalam penelitiannya terhadap bekam, Ia menyimpulkan bahwa endapan-endapan darah merupakan factor penyebab penyakit, dan dengan berbekam dapat menyembuhkan penyakit karena bekam membersihkan endapan-endapan darah dalam tubuh.
3. Syarat Dasar Penterapi Bekam

Bekam menuntut keahlian dan Profesional

Segala urusan yang dipegang oleh bukan ahlinya maka akan mendatangkan kerusakan/kehancuran, Sebagaimana Sabda Rasullullah SAW ” Apabila sesuatu perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya “.

Allah berfirman dalam Al qur’an :

“…. Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu dengan tangamu sendiri kedalam kebinasaan dan berbuat baiklah. Sungguh Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” ( Q.S. Al Baqarah ; 195).

Imam Syafi’I berkata ” Ilmu pengobatan merupakan ilmu yang paling utama setelah ilmu tentang halal dan haram “, mempelajari tentang ilmu pengobatan atau ilmu kesehatan bukan hanya tugas seorang dokter atau seorang tabib saja tapi juga setiap kita yang peduli dengan kesehatan dirinya dan saudaranya. Pada dasarnya Ilmu pengobatan merupakan sarana datangnya kesembuhan, sedangkan kita diperintahkan untuk berikhtiar dan mengupayakan kesembuhan, kesembuhan yang mutlak hanya milik Allah” ” Dan apabila Aku sakit Allah lah yang menyembuhkannya ” ( Q.S. Asy-Syu’aro : 80).

Dalam kitab ” Tasyirul Fiqih lil muslimil mu’ashir ” Oleh DR. Yusuf Qardhawi pada halaman 235-236, beliau mengatakan bahwa Bekam termasuk ” Fardu Kifayah”, artinya adalah jika disebuah wilayah tidak ada seorangpun yang mempelajari tentang hal ini, maka semua penduduknya akan berdosa, namun jika ada salah seorang yang melaksanakannya serta memadai. Maka gugurlah keawajiban dari yang lain. Dengan kata lain Jika suatu wilayah tidak ada yang ahli bekam, kehancuran dan kesengsaraan siap menghadang. Sebab Zat yang menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya dan memrintahkan untuk menggunakan, maka dengan meremehkan berarti sebuah kehancuran. Nuudzubillah !

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad (3578, 3922, 4267, 4334) dan Ibnu Majah (3438). ” Tidaklah Allah Azawazallah menurunkan penyakit, kecuali pasti Allah juga menurunkan penyembuhnya, hanya saja, ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya “.

Atas dasar hadist tersebut, maka siapa saja yang ingin mejadikan pengobatn khsusnya dalam Pengobatan bekam yang dijadikan sebagai suatu bidang kerjanya, maka dalam upaya membantu saudaranya yang terkena penyakit dan juga sebagai proses amalan bagi pencegahan berbagai penyakit khusus untuk masyarakat umum dan juga untuk anggota keluarga sendiri, maka harus memenuhi syarat – syarat dasar dalam melakuan perawatan bekam sebagai menunaikan tuntutan fardlu kifayah.

4. Adapun syarat dasar profesionalisme penterapi bekam adalah sebagai berikut :

  1. Memahami berbagai jenis penyakit kronik dan ringan
  2. Perlu mengetahui fungsi obatan dari sumber alamiah dan juga obatan modern yang mengandungi dadah terkawal dan terjadual.
  3. Harus mengetahui dan mahir melihat penyakit dari tanda-tanda fisik penyakit dan kaedah Naturopathy, Iridologi, Tradisioal dan lain-lain.
  4. Harus bijak mestabilkan dan menjaga emosi, mental dan memahami kondisi jiwa Pasiennya.
  5. Mampu memainkan peranan berkomunikasi dengan anggota keluarga pasien dengan melibatkan musyawarah seluruh anggota keluarga.
  6. Mau berkorban dan tidak mengenal lelah dalam merawat pasien.
  7. Ketelitian dalam memeriksa penyakit dan diagnosa yang tepat mengenai penyakit sebelum pasien dibekam, guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
  8. Pentrapi bekam harus mengikuti pelatihan – pelatihan formal dan praktikal yang yang diadakan oleh Asossiasi Bekam Indonesia.
  9. Janganlah sekali-kali membekam, jika diri sendiri belum pernah dibekam
  10. Bagi Pemula jangan sekali-kali melakukan bekam tanpa pengawasan dari seorang yang telah ahli.
  11. Sebelum melakukan bekam diupayakan untuk pemeriksaan awal untuk mengukur kadar gula darah, tekanan darah, serta denyut nadi pasien, juga selepas dibekam.
  12. Obat-obatan yang telah dan sedang dikonsumsi oleh pasien kronik juga perlu dijelaskan supaya tidak timbul masalah sewaktu dibekam.
  13. Kemahiran menggunakan peralatan kedokteran modern.

5. Bekam mengutamakan daya tarik bukan daya tarif.

Rasulullah SAW bersabda :

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik” (HR.Ahmad).

Nabi kita Muhammad SAW adalah suri tauladan yang terbaik yang harus kita jadikan sebagai pedoman kita dalam berprilaku, bersikap dan bertindak.

Pada dasarnya pengobatan adalah suatu keterampilan yang menuntut keilmuan, ketulusan dan keluhuran budi dalam melakukan kegiatannya, keterampilan ini sangatlah dibutuhkan oleh orang banyak untuk mendapatkan kesembuhan bagi sipesakit, oleh karenanya pekerjaan ini sangat dimuliakan oleh Rasulullah SAW dan beliau sangat menghargai para juru bekam “.

Dari Ibnu Abbas r.a Bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Sebaik-baik hamba adalah juru bekam, ia membuang darah, meringankan tulang rusuk dan menajamkan penglihatan.”


Dari Ibnu Abbs RA. Rasulullah bersabda :

“Bahwasanya Rasulullah SAW pernah berbekam dan memberi imbalan bagi yang membekam.” ( H.R. Bukhari Muslim).

Dari Anas bin Malik : Bahwa Nabi pernah dibekam dan beliau memberikan upah kepada orang yang membekam.
6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelayanan

  1. Memberikan pelayanan yang sebaik mungkin tanpa melihat kedudukan dan status dari orang yang kita tolong
  2. Tidak menetapkan tarif yang berlebihan
  3. Tidak melakukan promosi yang berlebihan dan menjanjikan kesembuhan dengan tarif-tarif tertentu.
  4. Memperhatikan kebersihan, kenyamanan dan higienitas baik tempat maupun peralatan yang digunakan.

7. PERALATAN BEKAM

Maraknya para pengamal methode pengobatan ini, maka perlu dilakukan standar alat dan penggunaan alat-alat dalam melakukan tindakan bekam. Peralatan Bekam yang digunakan dalam pengobatan yang sangat digandrungi masyarakat ini tergolong cukup unik, sebab sejak dari zaman Rasulullah SAW, dengan menggunakan gelas-gelas kaca yang berupa cawan atau mangkok tinggi. Pada zaman China kuno mereka menyebut bekam sebagai “PERAWATAN TANDUK” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke 18 orang-orang di Eropa menggunakan LINTAH sebagai alat untuk berbekam. Pada satu masa, 40 Juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu akan dilaparkan tanpa diberi makan sehingga apabila diletakkan pada anggota tubuh manusia dia akan menghisap darah hingga lintah itu kenyang dan dia tidak berupaya lagi bergerak dan akhirnya jatuh untuk mengakhiri upacara berbekamnya.

Hari ini peralatan yang digunakan telah berubah seiring dengan perubahan zaman dan IPTEK, bahkan peralatan ini juga telah diakui dan di gunakan oleh para Dokter di rumah sakit meskipun belum secara resmi peralatan dan methode ini diberlakukan.

Dengan berdirinya Assosiasi Bekam Indonesia (ABI), standarisasi dalam penggunaan alat-alat bekam, proses pembersihan dan sterilisasi menjadi keharusan agar para penterapi mendapatkan panduan dalam penggunaan alat-alat, maka dengan kesungguhan Asosiasi Bekam Indonesia berupaya mengakomodir dari berbagai pengalaman para penterapi dalam menggunakan alat-alat bekam dengan melihat segi banyaknya manfaat, kemudahan, kenyamanan dan higienitas. Penggunaan alat tersebut tentunya juga perlu dijelaskan fungsi dan caranya untuk memudahkan dalam penggunaannya, perlatan – peralatan yang dibutuhkan dalam proses berbekam adalah :

No Nama Alat Fungsinya Caranya Keterangan
1. Cupping Set atauGelas Bekam & Pompa Penyedot  Untuk menarik kulit dan darah dari tubuh pasien
  1. Tentukan tempat /lokasi yang akan dibekam.
  2. Sedot 3 hingga 5 kali atau disesuaikan dengan daya tahan tubuh sipasien
tentukan ukuran gelas vakum sesuai dengan lokasi pembekaman.Tanyakan pada pasien apakah terlalu sakit atau terasa pusing. DsbTawarkan agar memilki alat sendiri.

Penyakit menular harus menggunakan alat sendiri.

2. Lancing divice & Jarum/Bisturi atau pisau bedah Untuk tusukan Pentorehan/ sayatan/ pada permukaan kulit pasien yang telah ditentukan
  1. Setting ukuran kedalam pada lancing divece /pen lancet.
  2. Tekan pemantik pen lancet agar terjadi luka kecil pada kulit.
  3. Sayat/ torehkan permukaan kulit dengan ujung pisau bedah, dengan sayatan kecil.
Setiap pasien harus menggunakan Jarum atau pisau bedah yang baru.
3. Sarung tangan karet (gloves). Melindungi kontak langsung antara penterapi dan pasien dari zat-zat/materi berbahaya yang dapat merugikan kedua belah pihak Masukkan kedua tangan kita dalam sarung tangan pelastik (gloves) sebelum melakukan kontak lansung dengan tubuh pasien Gunakan sarung tangan plastic sesuai dengan ukuran tangan kita.Ganti sarung tangan dengan yang baru setiap terapi pasien lain.
4. Stethescope dan tensi meter. Untuk mendengar kondisi jantung serta mengetahuidan mengukurtekanan darah

pasien.

Balut kain yang berisi karet udara pada lengan Pasien, letakkan bandul penyadap dibawah lipatan kain, pasien diminta mengepal jarinya, lalu pompa sambil melihat skala naiknya air raksa. Systolic = tekanan darah atas yang detak jantung pertama kali tertengar.Diastolic= tekanan darah bawah yang terakhir detak jantung terdengar
5. Kapas Steril Membersihkan lokasi pembekaman pada permukaan kulit pasien, baik sebelum atau sesudah pembekaman. Berikan cairan antiseptic pada kapas yang akan digunakan, kemudian usapkan dengan lembut pada tubuh pasien Gunakan kapas halus/khusus, buatlah bulat-bulat lalu masukkan kedalam toples.
6. Kasa Steril Penutup luka bekas bekaman, agar luka terbuka tidak terinfeksi. dan tidak mengotori baju pasien Buat kotak segi empat sesuai dengan lokasi pembekaman lalu tempelkan seluruh bagian yang luka. Digunakan ketika terjadi abses pada kulit (melepuh) dan keluarnya cairan yang dirasakan perih oleh pasien.
7. Antiseptic Membersihkan peralatan bekam dan lokasi kulit yang akan dibekam untuk menghindari adanya kuman/bakteri yang berbahaya. Semprotkan /basuh antiseptic ke permukaan kulit atau alat yang akan dan telah digunakan untuk membekam Gunakanlah secukupnya
8. Tissue halus Untuk membantu agar tidak terjadi penumpahan darah pada saat pencopotan alat vakum yang telah terkumpulnya darah. Dan membersihkan sisa darah yang menempel pada alat vakum Letakkan tissue pada sisi bawah gelas bekam, tarik penutup gelas bekam, lalu miringkan gelasnya hingga darah masuk kedalam gelas kemudian angkat bersamaan dengan tissue tersebut Gunakanlah secukupnya
9. Baskom & Mankok Stanless Baskom untuk menampung gelas bekam yang telah dipakai, Mangkok untuk menampung darah smentara. gelas-gelas bekam yang telah dipakai di letakan pada baskom kemudian dicuciDarah yang ada pada gelas bekam ditampung pada mangkok, kemudian darah tersebut dimasukkan pada bak sampah Basah. Gunakan secukupnya
10. Masker Sebagai penutup hidung penterapi Sangkutkan karet yang berada dikedua sisi masker pada ke dua telinga kita Gunakan secukupnya
11. Gunting &Pisau Cukur Menggunting rambut atau bulu-bulu pada permukaan kulit yang dapat mengganggu proses pembekamam Gunting rambut yang panjang setelah pendek baru dikerok dengan pisau cukur Pada bulu-bulu halus cukup menggunakan pisau cukur.
12. Stenless Box Sebagai tempat peralatan bekam khususnya benda – benda tajam Sediakan secukupnya
13. Tempat Tidur Tempat untuk dilakukannya tindakan Bekam Pasien diminta untuk berbaring, telungkup atau telentang sesuai bagian mana yang akan dibekam Untuk bekam pada bagian kepala, leher, dan bahu pasien diminta untuk duduk
14. Kursi dan meja periksa Tempat pemeriksaan pasien sebelum melakukan tindakan bekam Pasien dipersilakan duduk dan menceritakan keluhannya, untuk kemudian dilakukan pemeriksaan Sediakan secukupnya
15. Bak sampahBasah & Kering Tempat menampung bekas material selama eruses pembekaman Pisahkan bekas material/sisa peralatan yang kering dan yang basah Sediakan secukupnya
16. Pakaian & Kain sarung Untuk menutup tubuh pasien agar pakaian yang digunakan tidak terkena darah Pasien diminta untuk menanggalkan pakaiannya untuk menggunakan pakaian khusus pasien atau kain sarung Sediakan secukupnya
17. Pakaian penterapi Untuk menutup tubuh penterapi agar pakaian yang digunakan menunjukan profesionalisme Gunakan setiap melakukan pembekaman Sediakan secukupnya
No Nama Alat Fungsinya Caranya Keterangan
18 Kaca Mata Untuk menutup mata agar terhindar kontak langsung dengan udara ruangan bekam Dipakai saat melakukan bekam Sediakan beberapa buah sesuai dengan jumlah penterapi. Bentuknya sama seperti kaca mata yang biasa dipakai oleh bidan.

8. Proses Pembersihan & sterilisasi Peralatan Bekam

No. Nama Material Fungsi Caranya Keterangan
1. Air kran & Deterjen Membersihkan sisa –sisa darah yang menempel pada gelas bekam Ambil alat bekam satu persatu lalu bersihkan dibawa curahnya air dengan dibasuh bersama deterjen hingga bersih Gunakan air dan deterjen secukupnya
2. Container BoxDan Keranjang plastic. Untuk merendam gelas – gelas bekam yang telah dibersihkan Masukkan gelas-gelas bekam yang telah dibersihkan darahnya kedalamnya agar kuman/bakteri yang membahayakan mati. Sediakan secukupnya
3. Desinfectant Untuk mematikan kuman/bakteri yang membahayakan Gunakan pada semua perlengkapan bekam yang di anggap perlu Sediakan secukupnya
4 Keranjang susun Untuk mentiriskan air sisa pembersihan dan perendaman dengan Desinfectant Susun dan rapihkan alat bekam yang sudah di bersihkan/ sterilkan Sediakan secukupnya
5. Sterilisator Untuk memgeringkan dengan suhu panas dan mematikan kuman/bakteri Masukan alat bekam yang sudah di bersihkan Sediakan secukupnya

9. Peralatan penunjang

No. Nama Material Fungsi Caranya Keterangan
1. Gluco dan Uric Acit Meter Untuk mengetahui Kadar gula darah dan kada Asam urat Ambil strip yang sesuai dengan kadar apa yang ingin diketahui, lukai ujung jari dengan lancing device kemudian tempelkan darah yang keluar pada ujung strip maka alat digital akan menunjukkan tingkat kadar Asam atau gula darah pasien Sediakan secukupnya
2. Infraphil Untuk Fisiotraphy sebagai pelancar peredaran darah Colokkan kabel ke listrik dan Putar On untuk menyalakan, lalu arahkan kebagian tubuh pasien. Pemanasan tidak lebih dari 1 -2 menit.
3. Tabung Oxygen Untuk membantu pasien yang membutuhkan udara segar/yang sesak nafas Gunakan pada pasien yang mendadak pingsang atau pusing Sediakan secukupnya
4 Tempat pembakaran sampah bekam berupa tisu atau kasa steril Untuk memusnahkan kuman/ bakteri , mencegah penularan penyakit. Tisu atau kasa steril di bakar dengan bensin atau minyak tanah, usahakan asapnya tidak menggangu lingkungan sekitarnya Dibuat sedekian rupa agar memenuhi standar kebersihan dan keamanan bagi lingkungan sekitarnya.Atau bekerjasam dengan puskesmas atau rumah sakit terdekat

10. TEMPAT / TITIK BEKAM

Ada beberapa dasar pemilihan titik bekam diantaranya :

  1. Titik yang sesuai dengan titik sunah “Prophet Point”.
  2. Titik yang sesuai dengan lokasi keluhan.
  3. Titik di sekitar lokasi keluhan.
  4. Titik yang berpasangan dengan lokasi keluhan.
  5. Titik berdasarkan jalur Meridian yang terganggu.
  6. Titik berdasarkan letak organ tubuh yang terganggu

TITIK SUNNAH “PROPHET POINT”

Titik sunnah adalah titik bekam yang sangat dianjurkan dan biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagaimana dalam riwayat sebagai berikut :

1.Puncak Kepala ( PK ) “Ummu Mughits”

وفى الصحيح عنه : ( انه احتجم وهو محرم فى رأسه لصداع كان به) البخارى

” Sesungguhnya Nabi SAW telah berbekam di kepala dalam keadaan ihram kerana sakit kepala” .

( H.R. Bukhori)

2.Ubun-ubun. (UB)                        

” Abu Harun berkata, ” Abu Hindun pernah membekam Nabi SAW pada bagian ubun –ubun (H.R. Abu Daud)

3. Titik Urat Leher ( UL) ” Akhdain “

Dari Anas ra. Ia berkata

قال أنس – رضى الله عنه- ( كان رسول الله – صلى الله عليه وسلم- يحتجم فى الأخدعين والكاهل ) رواه أحمد والترمذى وإبن ماجة

” Sesungguhnya Rasulullah SAW dibekam pada Akhda’ain (kedua urat leher) dan kahil (bahu).”HR. Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud)

4.Titik Punuk (PN) ” Al-Kahil “

وفى الصحيحين عنه :(كان رسول الله ص يحتجم ثلاثا : واحدة على كاهله، وإثنتين على الأخدعين )

” Sesungguhnya Rasulullah SAW berbekam pada 3 tempat : satu di atas ‘Kahil’ dan dua pada ‘Akhdain’ “

5.Titik Bahu (BU) “Al –Katifain”

عن إبن عباس – رضى الله عنهما- قال ( إحتجم رسول الله – صلى الله عليه وسلم- فى الأخدعين وبين الكتفين ) رواه أحمد

” Rasulullah SAW telah berbekam di ‘Akhdain’ dan di antara dua bahunya ” ( H.R. Ahmad)

6.Titik Pinggang (PG)
“‘Ala Warik”

حديث جابر- رضى الله عنه- ( أن النبى – صلى الله عليه وسلم- إحتجم فى وركه من وث كان به ) رواه ابو داود

” Nabi SAW telah berbekam pada pinggangnya kerana sakit yang ditanggung..” ( H.R. Abu Daud)

7.Titik pada Betis (BT) “‘Ala zhohril qadami”

عن أنس – رضى الله عنه- أن رسول الله – صلى الله عليه وسلم- إحتجم بـ (ملل) على ظهر القدم )

رواه أحمد و أبو داود والترمذى

” Sesungguhnya Rasulullah SAW berbekam di ‘Malal’ (antara mekah dan madinah) pada betis Baginda ” ( H.R. Ahmad, Abu daud dan Thabroni)

Dalam kitab Ath-Thib An-Nabawi. Imam Adz-Dzahabi, tahqiq Majdi As-Sayyid hlm 43. ” Bekam pada kedua betis bisa menghilangkan darah yang rusak, sedangkan bekam pada tengkuk itu untuk sakit mata, bau mulut dan pusing.”

Titik yang sesuai dengan lokasi keluhan.

Yang dimaksud dengan titik ini adalah dimana pasien mengeluhakan anggota badannya merasa ada yang sakit dan lokasi itu tidak membahayakan untuk dibekam

Contoh : pasien mengeluhkan anggota kaki atau tangannya terkilir akibat kecelakaan atau hal-hal lain, maka lokasi itu dapat kita lakukan pembekaman.

Titik di sekitar lokasi keluhan.

Yang dimaksud dengan titik ini adalah dimana pasien mengeluhkan anggota badannya merasa ada yang sakit dan lokasi itu tidak boleh untuk dibekam (atau mengalami luka) maka pembekaman dapat dilakukan disekitar lokasi anggota badan yang sakit.

Contoh : Pasien yang terkena kanker Payudara tidak boleh dibekam pada lokasi anggota badan yang sakit (luka) tetapi disekitarnya kurang lebih 3 – 5 cm dari lokasi yang sakit.
Titik yang berpasangan dengan lokasi keluhan.

Yang dimaksud dengan titik ini adalah dimana pasien mengeluhkan salah satu sisi anggota badannya merasa ada yang sakit, maka pembekaman dilakukan dikedua sisi yang berpasangan

Contoh : Pasien mengeluhkan kaki atau tangan kirinya sakit, maka pembekaman dilakukan pada kedua kaki atau tangannya.

Titik berdasarkan jalur Meridian yang terganggu

Yang dimaksud dengan titik ini adalah titik bekam yang diambil berdasarkan titik meridian yang disesuaikan dengan penyakit yang sedang diobati.Contoh : Pasien mempunyai keluhan sesak nafas atau menderita asma.

Titik berdasarkan letak organ tubuh yang terganggu

Yang dimaksud dengan titik ini adalah titik bekam yang diambil pada organ tubuh yang terganggu .

Contoh : pasien mengeluhkan tentang ginjal atau disekitar pinggangnya dirasakan sering sakit, maka titik bekamnya adalah titik ginjal.

Peta titik – titik Anatomi Bekam

Peta titik anatomi bekam ini untuk memudahkan para juru bekam menentukan titik-titik bekam yang berkaitan dengan keluhan yang dirasakan oleh pasien berdasarkan struktur tubuh manusia. Titik-titik bekam yang dituangkan dalam anatomi bekam ini diambil dari beberapa buku petunjuk tentang Bekam (karangan Ust. Katur) dan titik-titik sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Bagian tubuh yang tidak boleh dibekam

  1. Bagian perut wanita yang sedang hamil
  2. Tepat dibagian varises
    1. Lubang tubuh alami seperti : bagian kelamin, mata, telinga, anus, hidung, mulut, puting susu
    2. Bagian leher depan ( kerongkongan ) kecuali juru bekam yang benar benar ahli dan berpengalaman.
  3. Pada daerah lipatan tubuh seperti ketiak dan selangkangan.
  4. Tepat dibagian tumor & luka.
  5. Tepat di urat nadi kecuali juru bekam yang ahli dan berpengalaman
  6. Pada lipatan sendi kecuali juru bekam yang sudah ahli.

Waktu Berbekam

Berkenaan dengan waktu, maka ada waktu-waktu yang mustajab sebagaimanapun Allah menetapkan waktu-waktu yang paling baik dalam beribadah dan berdoa kepada nya :

  • Waktu saat berbuka
  • Waktu 1/3 malam
  • Waktu Adzan dan iqomat
  • Waktu saat Sujud dalam Sholat
  • Waktu saat wukuf di arafah
  • dsb

Sedang dalam berbekam Rasulullah SAW sangat menganjurkan pada hari – hari, waktu dan tanggal tertentu yang terbaik untuk berbekam sebagaimana sabdanya :

  1. Dari Ibnu Abbas r a. Rasulullah SAW :

” Sebaik-baik kalian melakukan bekam adalah pada hari ke 17, 19 dan 21.” (HR.Tirmidzi)

  1. Dari Anas r.a. Rasulullah SAW bersabda :

” Bahwasannya Rasulullah SAW melakukan bekam di akhda’ain dan di kahilnya pada hari ke 17, 19, dan 21.” (H.R. Ahmad, Tirmidzi)

Dari Abu huroiroh Rasulullah bersabda :

” Barangsiapa melakukan bekam pada hari ke 17, 19, atau 21 maka akan menyembuhkan berbagai penyakit.” .

Dalam kitab Qonun fith Thibb, bahwa waktu untuk melakukanbekam itu jam dua atau jam tiga siang dan dilakukan setelah mandi.

  1. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata:

” Nabi Muhammad SAW berbekam, sedangkan pada saat itu beliau berpuasa

( H.R. Bukhari (1939).

” Nabi Muhammad SAW berbekam sedangkan pada saat itu beliau berihrom.

(H.R. Bukhari (1835)

4. Dari Anas RA.

” Apabila panas memuncak, maka gunakanlah bekam. Darah pada diri salah seorang dari kalian tidak kacau hingga mengeluarkannya (HR. Hakim)

Ibnu Sina dalam kitab beliau menyebutkan tentang waktu yang paling baik untuk berbekam ialah pada waktu tengah hari (Pukul 14 atau 15) karena pada waktu itu saluran darah sedang mengembang dan darah-darah toksid sedang dikeluarkan. Jadi mengikuti prinsip yang sama kita boleh menhangatkan pesakit selama ½ jam, istirahat selama 15 menit dan mulai dibekam. Diriwayatkan oleh Abu Hurairoh r.a Nabi Saw bersabda :

Barang siapa berbekam pada 17, 19 dan 21 hari bulan Hijriyah maka itu adalah hari hari yang menyembuhkan penyakit.

ORANG YANG TIDAK BOLEH DIBEKAM

Beberapa hal yang harus menjadi perhatian setiap para pembekam diantaranya :

  1. Penderita diabetes mellitus (kecing manis) kronis, kecuali juru bekam yang benar benar ahli dan berpengalaman dalam menangani penyakit seperti ini.
  2. Pasien yang fisiknya sangat lemah
  3. Infeksi kulit yang merata
  4. Orang tua yang sudah lemah
  5. Anak-anak penderita dehidrasi ( kekurangan cairan)
  6. Penderita penyakit kanker darah ( kondisi pasien dalam keadaan lemah )
  7. Penderita yang sering mengalami keguguran kandungan (pada saat kondisi hamil)
  8. penderita penyakit gila, kesurupan, terkena sihir, dan sebagainya kecuali juru bekam yang telah mampu menghadapi kasus-kasus semacam ini.
  9. Penderita penyakit hepatitis A dan B apabila sedang dalam kondisi akut (kronis)
  10. Penderita penyakit kuning (akut) karena hepatitis kecuali dalam pengawasan dokter. Atau orang berpengalaman dalam menangani penyakit seperti ini.
  11. Pasien setelah mengalami muntah sehingga kondisinya kembali stabil.
  12. Pasien yang sedang melakukan cuci darah ( gagal ginjal ). Kecuali pembekam yang berpengalaman.
  13. Pasien yang mengalami kelainan klep jatung, kecuali dibawah pengawasan dokter dan orang benar-benar ahli bekam.
  14. Orang yang sedang menderita kedinginan, sementara suhu badannya sangat tinggi.
  15. Wanita yang sedang menstruasi sementara kondisinya dalam keadaan lemah dan mengalami pendarahan cukup banyak.
  16. Orang yang kondisinya tidak stabil karena menerita tekanan darah rendah.
  17. Tidak dianjurkan meletakkan gelas bekam diatas urat sendi yang robek bagi pasien yang mengalami robek urat persendian
  18. Pada penderita dengan kelainan cairan sendi, dalam pembekaman jangan sampai gelas bekam diletakkan pada daerah yang sakit, melainkan diletakkan disekitarnya
  19. Tidak dianjurkan melakukan bekam tepat pada varises, tetapi dilakukan pada bagian kanan atau kiri di sekitarnya, dan sebaiknya dilakukan secara hati-hati.
  20. Jangan dilakukan langsung sesudah makan, tapi 1.5 – 2 jam sesudah makan.
  21. Wanita hamil terutama didaerah sekitar perut
  22. Orang yang baru saja memberikan donor darah, kecuali setelah berlalu dua atau tiga hari, tergantung pada kondisi kesehatannya
  23. Penderita vertigo (pusing tujuh keliling) sampai keadaannya rileks.
  24. Orang yang mengalami ketakutan sampai jiwanya tenang.
  25. Orang yang sedang kelelahan
  26. Orang yang sedang kekenyangan atau orang yang sedang dalam keadaan kelaparan
  27. Tidak dianjurkan melakukan mandi air dingin sesudah berbekam, tetapi boleh mandi dengan menggunakan air hangat minimal setengah jam sesudah bekam.
  28. Pasien yang menderita anemia (kurang darah) kronis.
  29. Pasien yang memiliki riwayat penyakit hemofilia.

D. TAHAPAN BERBEKAM

Ada beberapa tahapan dalam berbekam yang harus diketahui oleh setiap pembekam agar apa yang dilakukannya didasari dengan pengetahuan. Bekam tidak semudah mengatakannya, hal ini perlu adanya tekhnik dan perlakukan (manipulasi) bekam yang lebih serius sehingga proses pembekaman dapat berjalan dengan sempurna. Beberapa hal langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam berbekam diantaranya :

  1. Pra Bekam

Pertanyaan dasar sebelum melakukan proses pengobatan bekam

1. Tanyakan apa yang menjadi keluhan utamanya

2. Tanyakan apakah pasien ada keluhan tambahan atau tidak

3. Tanyakan sejak kapan perjalanan penyakit mulai diderita

4. Tanyakan pada pasien ada riwayat penyakit diabetes atau tidak, kalau ya apakah pernah melaukan pengecekkan kadar gula darahnya

5. Tanyakan pada pasien berapa tekanan darahnya atau juru bekam mengukur tekanan darah si pasien jika data tekanan darah belum ada

6. Tanyakan apakah pasien dalam keadaan kekenyangan atau tidak

7. Tanyakan apakah pasien semalaman cukup istirahat atau tidak

8. Tanyakan apakah pasien dalam keadaan fit atau tidak

9. Tanyakan pada pasien apa telah menggunakan Narkoba bila juru bekam mengetahui adanya indikasi/gejala pengguna Narkoba. Seperti: Pasien terlihat lemas dan menggigil, mual dan muntah, adanya jamur dan luka-luka pada lidahnya dsb.

  1. Khusus untuk pasien wanita tanyakan apakah dalam keadaan hamil, sedang menstruasi atau tidak.
  2. Dan hal-hal lain yang dianggap perlu.

Mencatat keadaan pasien dalam Rekam medik yang meliputi Nama, tgl lahir, alamat, jenis kelamin, pekerjaan dan keluhan penyakit serta Kondisi organ pasien dan sebagainya.

Ada 3 hal yang harus dipersiapkan dalam berbekam agar mendapatkan hasil yang optimal, sebagai berikut :

  1. Persipan peralatan bekam :
  • Gelas Kop/kaca pastikan sudah dalam keadaan Steril
  • Jarum atau surgical blade hanya satu kali pakai/satu orang satu
  • Sarung tangan sekali pakai
  • Kapas/ kasa steril
  • Gunting
  • Alat cukur.
  • Masker
  • Tempat sampah/Limbah cair & Kering
  • Minyak Zaitun
  • Antiseptik

2.  Persiapan untuk pasien :

  • Pasien dalam keadaan rileks, nyaman dan jangan terlalu tegang atau takut.
  • Pasien dalam keadaan tidak terlalu kenyang
  • Pastikan bahwa pasien tidak sedang mengkonsumsi obat pengencer darah.
  • Pasien harus menceritakan keadaan penyakit yang dideritanya
  • Pasien hendaknya selalu membaca do’a kesembuhan dirinya

        3. Persiapan untuk pembekam :

  • Pembekam harus dalam keadaan sehat, sebaiknya dalam keadaan berwudhu.
  • Awali pembekaman dengan Do’a , minimal sbb :
    • Al baqarah ayat 1 – 5
    • Al Baqarah 255 – 257
    • Al Baqarah 285-286
    • Doa kesembuhan seperti :

ﺍﻟﻟﻬﻣ ﺭﺏﺂﻟﻧﺎﺲ ﺍﺫﻫﺐﺍﻟﺑﺄﺲ ﺍﺷﻑ ﻭﺍﻧﺕﺍﻟﺷﺎﻓﻲ ﻻﺷﻓﺎ ﺍﻻﺷﻓﺎﺆﻙ ﺷﻓﺎﺀ ﻻﻴﻐﺎﺪﺭﺴﻗﻣﺎ

Allohumma robbanas adzhibil ba’tsa isyfi wa antasy syafii laa syifa a illa syifaa uka syifaa al layughodiru saqomaa

  • Jelaskan kepada pasen segala sesuatu tentang bekam dan pastikan pasien sudah mengisi lembar persetujuan tindakan
  • Lakukan wawancara mengenai riwayat kesehatan pasien.
  • Lakukan pemeriksaan / diagnosa tanda vital dan fisik pasien dan catat dalam lembar pemeriksaan.
  • Perhatikan Suhu Udara pasien dan lingkungan / ruangan,
  • Penentuan titik bekam disesuaikan dengan keluhan pasien.
  • Tentukan titik yang akan di bekam, bersihkan dan disinfeksi daerah tersebut.
  • Sebaiknya lakukan pembekaman di titik – titik bekam yang disunnahkan.
  • Buat pasien yang baru pertama kali, titik bekam perlu dibatasi.
  • Setelah titik bekam ditentukan, lakukanlah relaksasi ringan pada daerah yang akan di bekam, dengan jalan di pijat atau di dikop luncur.
  • Pasang alat bekam atau gelas sesui dengan ukuran, kemudian divacum
  • Kekuatan pemvakuman disesuaikan dengan kondisi pasien
  • Setelah 3 – 5 menit gelas vacuum dibuka, kemudian ditusuk atau disayat.
  • Jumlah penusukan disesuaikan dengan besarnya kop dengan jarak antara tusukan kurang lebih 0.5 – 1 cm dengan arah melingkar, horizontal atau vertical dan melintang .
  • Bagi yang menggunakan sayatan, arah sayatan adalah mengikuti arah anatomi kulit / langerhans dengan hanya satukali proses pengulangan.
  • Pasang kembali gelas divacuum pada titik tersebut
  • Setelah 3 – 5 menit, gelas dibuka dan darahnya dibersihkan dengan kapas atau kasa steril
  • Pembekaman dengan menggunakan penusukan jarum dapat diulang kurang lebih 2 – 3 kali pengulangan.
  • Setelah proses vakum selesai, bekas penusukan atau sayatan dibersihkan dengan antiseptic, kemudian di beri zaitun/habasauda oil dan dilakukan pemijatan ringan.

         4. Pada Saat Bekam

  • Maksimal Jumlah titik : sesuai titik sunah
  • Lamanya pengulangan : 2 – 3 kali
  • Jumlah darah maksimal 250 cc
    • Titik – titik pembekaman wajib di awasi oleh pembekam sejak awal hingga akhir selama proses pembekaman.
    • Perhatikan dan komunikasikan mengenai kondisi pasien selama pembekaman, seperti kenyamanan dan keadaan fisik.
    • Bila pasien mengalami ketidak nyamanan misalnya mual, muntah atau mukanya pucat, maka segera lepaskan pembekaman.
    • Bila pasien pingsan, lepaskan alat bekam, bersihkan luka bekamnya kemudian pasien dibaringkan.
    • Lakukanlah penekanan (akupresur) pada titik dibawah hidung
    • Berikan minuman manis hangat seperti madu, jahe, atau jus kurma.

5. Paska Bekam

  • Setelah pembekaman selesai berikan pijatan ringan disekitar titik bekam,
  • Bersihkan atau sterilkan peralatan dan rapikan
  • Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi supplement/obat-obatan herba untuk menunjang kesehatannya

         6. Penanganan Limbah

  • Sampah bekam berupa tissue, hanskun sebaiknya dimusnahkan dengan cara dibakar
  • Sampah bekam berupa jarum sebaiknya di tanam atau bekerjasama dengan dinas kesehatan atau puskesmas setempat dalam pembuangan limbah.

        7. Penangan khusus penyakit kronik

Khusus untuk pasien yang terinveksi HIV – AIDS dan hepatitis sebaiknya memiliki alat bekam sendiri.

KONDISI DARURAT PADA KASUS PEMBEKAMAN.

Untuk pasien yang mengalami pusing dan muntah atau mual pada saat dibekam hendaknya proses bekam di hentikan, alat kop di lepas, kemudian bersihkan dan pasien diberi minuman manis lagi hangat. Pasien di baringkan kemudian dilakukan relaksasi pada daerah sekitar kepala, lengan dan kaki.

STERILISASI PERALATAN BEKAM

Alat/Material yang dipakai untuk melakukan sterilisasi diantaranya

  • Clorin
  • Alkohol
  • H2O2
  1. STANDAR RUANGAN PRAKTEK dan PRALATAN

Untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada pasien dalam berobat maka dalam operasionalnya perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan Tempat dan ruangan praktek serta pralatannya yang hygiene dan sanitasi, sebagai berikut :

No. Prasarana Jumlah Keterangan
Plang Nama 1 bh Ukuran minimal 60 x 90 cm
Perijinan dari instansi setempat 1 set Sesuai kebutuhan/Harus ada
Ruangan tamu /tunggu 1 lks Minimal ( 2 x 2.5 M2)
Meja dan kursi tamu 1 set Minimal 5 kursi + 1 meja
Ruang Konsultasi + Meja & Kursi 1 set disesuaikan kebutuhan
Ruang tindakan/bekam 1 lks Ruang pria dipisah dengan ruang wanita
Kamar mandi /WC pasien 1 lks Terpisah dengan ruang tindakan
Daftar/Buku tamu/ pasien 1 bh Harus ada
Tempat tidur pasien 1 bh Sesuai kebutuhan/harus ada
Perlak 2 bh Sesuai kebutuhan
Penerangan/ lampu Set Disesuaikan dengan ruangan
Lemari obat 1 bh sesuai kebutuhan/harus ada
Lemari pralatan medis 1 bh sesuai kebutuhan/harus ada
Lembar Rekam Medic dan persetujuan tindakan, Nota resep Set Sesuai kebutuhan/harus ada
Telephon / hand phone 1 bh Harus ada
Komputer 1 set Sesuai kebutuhan
Peralatan Bekam ( Vakum ) Set Sesuai kebutuhan dan harus ada cadangan
Lancing divice & Jarum/ Bisturi atau pisau bedah dan sarung tangan Kasa & kapas dll Set Disesuaikan dengan kebutuhan dan harus steril, setiap pasien satu alat.
Antiseftic Set Sesuai kebutuhan/harus ada
Box rendaman alat bekam Set Sesuai kebutuhan/harus ada
Stetoskop 1 bh Harus ada
Tensi meter 1 bh Harus ada
Termometer 1 bh Harus ada
Ruang pembersihan dan sterilisasi 1 lks Sesuai kebutuhan/harus ada
Box stainless 1 bh Sesuai kebutuhan/harus ada
Baskom besar dan kecil Set Sesuai kebutuhan/harus ada
Sarung atau baju pasien Set Sesuai kebutuhan/harus ada
Baju penterapi Set Sesuai kebutuhan/harus ada
Diterjen dan desinfectan Set Sesuai kebutuhan/harus ada
Tempat sampah basah & kering Set Sesuai kebutuhan/harus ada
Sterilisator 1 bh Sesuai kebutuhan
Infraphil 1 bh Sesuai kebutuhan
Tabung Oxygent 1bh Sesuai kebutuhan